“Menikahlah, jangan takut.” Begitu sering mendengar saran tersebut ketika sudah memasuki tahun ke-lima di masa pacaran lalu. Sering merasa ragu ingin melangkah karena merasa kebutuhan sehari-hari saja masih banyak kurangnya. Belum bisa menyenangkan orang tua, belum bisa liburan kemana-mana, apalagi membayangkan harga dan biaya pernikahan yang memasuki 8 digit.
Post Wedding
We might be wrong

After married, saya dan mas galau mau tinggal dimana. Mama (ibu kandung saya) dan adik kan tinggal disini. Masih ada space satu kamar yang bisa kami isi. However, mami (mertua saya) juga tinggal disini and she is alone.
After Married Life: Where to Live?

beberapa opsi pilihan hunian tempat tinggal setelah berumahtangga. #AnnpoetBlog